Buku Kursi Oksitosin Ibu Menyusui (Korsimu)
Menyusui menjadi bagian terpenting dalam memelihara kelangsungan hidup dan mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas pada bayi dan ibu. Cakupan ASI di Indonesia sudah memenuhi target Rencana Strategis (Renstra) sebesar 68.74%. Bukan berarti permasalahan pemberian ASI selesai begitu saja melainkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan salah satunya mengatasi permasalahan sindrom ASI kurang.
Permasalahan ini sering terjadi pada ibu setelah melahirkan terutama ibu primipara. Informasi dan edukasi sejak masa kehamilan perlu dikembangkan dan ditingkatkan dimulai dari membangun bounding attachment yang membantu kelekatan antara ibu dan bayi sehingga ibu akan lebih siap akan peran barunya menjadi orang tua.
Permasalahan yang ditimbulkan akibat tidak memberikan ASI kepada anak, salah satu masalah gizi seperti stunting. Dahulu kita mengenal istilah seribu (1000) Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang dimulai sejak dalam kandungan sampai usia dua tahun sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan gizi.
Kenyataan yang terjadi konsep seribu (1000) HPK belum dapat mengatasi permasalahan ini sehingga diperkenalkan konsep baru yaitu delapan ribu (8000) HPK, dimulai sejak anak masih dalam kandungan sampai anak usia 19 tahun (dewasa muda). Delapan ribu (8000) HPK merupakan fase sensitif yang menentukan perkembangan seseorang dalam pencapaian potensi penuh sebagai orang dewasa. Hal ini penting dilakukan karena sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan.
Buku ini tidak hanya menyajikan tentang konsep ASI dan delapan ribu (8000) HPK saja melainkan komponen yang mendukung pemberian ASI dan mengatasi permasalahan terkait pemberian ASI terutama ASI yang keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali.